Richelieu (2023)

Menghadapi kebangkrutan setelah perpisahan yang sulit, Ariane kembali ke rumah di Lembah Richelieu dan mendapatkan pekerjaan di pabrik transformasi makanan untuk pekerja migran musiman. Berfokus untuk menyelesaikan masalah keuangannya, Ariane berperan sebagai penerjemah antara Stephane, pengawas pabrik yang agresif, dan 42 pekerja musiman asal Guatemala yang dipekerjakan sebagai tenaga kerja murah. Dia mematuhi perintah Stephane yang sering kali berlebihan, menekan para pekerja Latino yang dibayar rendah untuk terus-menerus bekerja lembur dan menolak permintaan untuk kondisi yang lebih baik. Sedikit demi sedikit, ia berteman dengan sekelompok empat orang Guatemala yang ditugaskan di unit yang paling menuntut fisik di seluruh pabrik. Menyekop jagung parut di bawah terik matahari sepanjang hari, Manuel, Alfonso, Guillermo, dan Juan tidak memiliki siapa pun kecuali dia untuk menyuarakan keprihatinan mereka. Menyadari tingkat kerentanan teman-teman barunya, Ariane mulai mengambil sikap melawan Stephane. Ketegangan perlahan-lahan menumpuk di antara keduanya ketika Ariane menentang keputusannya untuk memecat para pekerja atau memasang kamera pengintai secara ilegal di asrama. Ketika Manuel perlahan-lahan jatuh sakit dengan kondisi misterius, taruhannya dengan cepat berkembang menjadi situasi krisis.